Selasa, 06 Mei 2008

Warung Kopi

“Kopinya satu Mbak!”

Malam ini warung kopi simpang jalan cukup ramai. Mungkin karena malam minggu. Selain itu memang warung kopi ini terkenal dengan para pelayanya yang semok dan berdada montok. Dan aku kesini pun karena itu.

Ada sesuatu yang menarik perhatianku, sejak tadi aku memperhatikan seorang wanita paruh baya, duduk sendiri mengenakan baju berwarna merah menyala.

“Dia buta Mas.” Kata pelayan sambil mengantarkan kopi

“Buta? Lalu apa yang dia lakukan di sini?” tanyaku penasaran.

“Mas cukup memberikanya roti bakar atau uang sekedarnya, maka Mas bisa menikmati permainannya.”

“Maksudmu, si Tua buta itu lonte ?”

"Dia cuma butuh uang untuk makan!”

Tidak ada komentar: